Rute Perjalanan Menuju Air Terjun Sri Gethuk

Air Terjun Sri Gethuk..., Mungkin sudah banyak blog-blog dari rekan-rekan blogger lain yang mengulas, atau bahkan memberikan peta buta untuk rute wisata ke Kawasan Air Terjun Sri Gethuk dan Goa Rancang Kencono. Nah untuk tulisan saya kali ini saya akan coba untuk mengulas dan memberikan gambaran tentang rute wisata Air Terjun Sri Gethuk.

Untuk memudahkan perjalanan rekan-rekan semua, maka perlulah jika kita mengetahui Wilayah Daerah Wisata Air Terjun Sri Gethuk. Air Terjun Sri Gethuk berada di Gunungkidul, Kecamatan Playen, Desa Bleberan, Dusun Menggoran.

Nah, dari Alamat di atas maka tujuan kita yang pertama adalah ke Gunungkidul, Jika dari Yogyakarta kita pergi ke arah timur sampai ke Jalan Jogja Wonosari. Lanjut hingga sampai ke Piyungan, terus lurus saja hingga jalan mulai menanjak melewati Bukit Bintang. Terus saja sampai perjalanan kira-kira 30 menit sampai di wilayah Hutan Rakyat Tleseh nah keluar dari wilayah hutan rakyat anda akan menemui lampu merah pertama, ambil jalan lurus. Tidak jauh dari situ ada lampu merah yang kedua ambil yang belok kanan. Sekitar satu kilometer kemudian anda akan menemui pasar dan perempatan. Itulah Kecamatan Playen. Di situ tidak ada lampu merah, silahkan hati-hati ambil arah kanan yang kemudian setelah belok kanan jalan akan menikung kekiri. 

Dari Perempatan Kecamatan Playen sekitar empat ratus meter akan ada perempatan kecil tanpa lampu merah lagi, ambil arah kanan. Dari perempatan tersebut jalan mulai menyempit dan sedikit rusak. Silahkan anda berhati-hati. Lima menit perjalanan kemudian silahkan anda mulai melirik kekanan dan baca tulisan karena akan ada tulisan "Selamat Datang di Desa Wisata Bleberan". Jika anda sudah melihat tulisan tersebut berarti anda sudah masuk wilayah desa Bleberan tentunya. dan di kiri jalan akan ada Balai Desa Bleberan.

Dari Balai Desa Bleberan terus saja hingga tiga menit perjalanan atau sekitar dua menit perjalanan akan ada persimpangan kekanan dengan Tulisan Air Terjun Sri Gethuk. Silahkan ambil kanan dan perjalanan anda akan dipenuhi dengan pemandangan desa yang asli. sekitar lima sampai sepuluh menit perjalanan anda sudah sampai di Pintu masuk Air Terjun Sri Gethuk.

Nah..... Semoga cukup jelas dan bermanfaat.

Salam Kebersamaan

Rute Wisata Goa Pindul

Wuih.... Banyak request rute wisata goa pindul nih...........

Jika masih banyak dari teman-teman yang susah baca peta silahkan di baca baik-baik ya.... kalau ada pertanyaan, silahkan komentar di bawah.

Dari arah kota Yogyakarta silahkan anda ambil jurusan ke Wonosari. Jalan Raya Wonosari – Piyungan. Di pertigaan Piyungan silahkan ambil jalur yang lurus. Dari titik ini sudah kelihatan jalan mulai menanjak. Anda akan melawati Bukit Patuk atau bukit Bintang. Lanjut sampai ke Hutan Bunder terus saja sampai di lampu merah perempatan Gading, lurus saja. Kurang lebih 300 meter sampai ke Lapangan Udara Gading. Pertigaan lampu merah ambil jalan ke kiri (lurus) - Jalan Raya Wonosari (Playen-Wonosari  ambil menuju kota Wonosari) – Bundaran Siyono (Perempatan yang ada air mancur ditengahnya) ambil arah ke kiri – Ikuti jalan aspal yang lebar (ada pertigaan belokan ambil kanan) – lurus hingga lampu merah – Perempatan lampu merah lurus – Ada pertigaan yang sebelah kiri ada gerbang Desa Bejiharjo belok kiri – Ikuti jalan aspal terus hingga sampai lokasi yang banyak terdapat tulisan Pindul. Pasti anda sampai di Gua Pindul.

Semoga bermanfaat dan salam kebersamaan.

Baru Tau Bos

Ini sekedar cerita aja bos, tapi semoga bisa berguna buat semua saja yang belum pernah menebang pohon pisang, OK bos,,, lanjutkan..!

Beberapa minggu yang lalu, ketika saya sedang asyik menari jari diatas keyboard yang sudah tak baru lagi ini, saya di panggil mertua saya....

"negoro gedhang yo le..." (baca: kamu tebang pohon pisang itu ya nak)

Tanpa berpikir panjang, saya pun bergegas beranjak dari tempat duduk saya dan meningggalkan my beloved netbook yang juga sudah jelas tak baru lagi ini.

Seraya mengambil arit atau gaman atau bendho atau apalah namanya, saya pun bertanya kepada ibu mertua saya. 

"sik pundi buk?" (baca: yang mana bu?)

Sambil menuding alias menunjuk beliau berkata.

"sik kae lho, lor mblumbange kakangmu" (baca: yang itu loh, sebelah utara kolam ikan kakakmu)

"ok lah kalau begitu..." jawabku sambil berjalan mendekati pohon pisang yang ditunjuk dengan jari telunjuk mertua saya tersebut.

Dengan gagah dan berani saya ayunkan senjata saya tersebut sekali, dua kali dan "bresssssssssssssss..." tumbanglah si pohon pisang tadi.

Saat pertama saya merasa puas, tapi setelah itu mata saya terbelalak ketika melihat buah-buah pisang berserakan ditanah.

Wedehhh...

Bagaimana ya ngomong sama mertua kalau pisangnya berantakan?

Dengan hati yang sedih dan takut dimarahi, saya pungut pisang-pisang itu dan memasukkannnya kedalam sak (baca: kantong beras).

Dengan sangat hati-hati saya sodorkan pisang-pisang ke mertua saya.

“niki bu…” (baca: ini bu)

“lah kathik remuk ngene le?” (baca: kok berantakan begini?)

“mesthi entukmu negor nggon ngepok yo?” (baca: pasti kamu potong di pangkal pohon ya?)

“nggih bu…” sambil ketakutan

“lak yo mau ki le negor di paro to le… dadi pisange ra tekan lemah”

sambil ketawa J J (baca: tadi tu harusnya kamu tebang separoh dari tinggi pohon jadi buah pisangnya ngga sampai tanah)

Saya pun tersipu penuh dengan malu dan akhirnya saya baru tahu…

Kalau menebang pohon pisang itu motongnya di tengah-tengah dari tinggi pohon pisang itu sendiri, supaya buah pisangnya tidak sampai ketanah dan berantakan.

Haduh… Baru tahu bos… (untung ngga dipecat jadi mantu)

Another Journey of us

It was Our next journey after we spend sometimes at SriGethuk Waterfall. We continued our pleasure time to Rancang Cave. It still at Nggoran, Bleberan, Playen Gunungkidul, Yogyakarta, right next to Srigethuk Waterfall. We were ride an open cap car, that we call "colt". Yup, it was a little bit dangerous, but that was the only car we can rent. So we had to use it carefully. And we made it.

We inspected our group when we get there. Counting our members and asking their condition personal to personal. So we wont be bothering by our members condition inside the cave. 

The journey leader asked us to be fully concern about  our physical condition and the environment around the cave and inside it. There must be some untamed animals such as snakes and scorpions inside the cave.

This are stalactites. Stalactites are formed by the deposition of calcium carbonate and other minerals, which isprecipitated from mineralized water solutions. Limestone is the chief form of calcium carbonaterock which is dissolved by water that contains carbon dioxide, forming a calcium bicarbonatesolution in underground caverns. The chemical formula for this reaction is:

CaCO₃(s) + H₂O(l) + CO₂(aq) → Ca(HCO₃)₂(aq)

This solution travels through the rock until it reaches an edge and if this is on the roof of a cave it will drip down. When the solution comes into contact with air the chemical reaction that created it is reversed and particles of calcium carbonate are deposited. The reversed reaction is:

Ca(HCO₃)₂(aq) → CaCO₃(s) + H₂O(l) + CO₂(aq)

An average growth rate is 0.13 mm (0.0051 inches) a year. The quickest growing stalactites are those formed by fast-flowing water rich in calcium carbonate and carbon dioxide, these can grow at 3 mm (0.12 inches) per year.^[3]

Every stalactite begins with a single mineral-laden drop of water. When the drop falls, it deposits the thinnest ring of calcite. Each subsequent drop that forms and falls deposits another calcite ring. Eventually, these rings form a very narrow (0.5 mm), hollow tube commonly known as a "soda straw" stalactite. Soda straws can grow quite long, but are very fragile. If they become plugged by debris, water begins flowing over the outside, depositing more calcite and creating the more familiar cone-shaped stalactite. The same water drops that fall from the tip of a stalactite deposit more calcite on the floor below, eventually resulting in a rounded or cone-shapedstalagmite. Unlike stalactites, stalagmites never start out as hollow "soda straws." Given enough time, these formations can meet and fuse to create columns.

Stalactites can also form in lava tubes, although the mechanism of formation is very different. 

 Inside the cave we were watching anything. The stones, stalactites, stalagmites or even the big tree that stands still and tough inside the cave and the branches are spreads up outside the cave.

After the observation inside the cave, we joined together outside the cave. we seated on the stones around outside the cave. The team leader lead us sang a song to relaxing us. 

 

Mean while the leader set up a doorprize for on of us who had birthday that day. And the principal gave the "happy birthday" students a huge present box.

That was our Journey on June 15th 2011. And all of us enjoy that day. 

So.... Let see where will we go next time.

Our Journey to Srigethuk waterfall

It was our journey to "SRIGETHUK" waterfall at June 15th, 2011. We started from our beloved elementary school at 07.30 AM that day. We were in break time after having hard final semester test days.

We thought that we will havig fun there.
And these are our pictures on or Journey.